Masyarakat Desa Palas Aji,Palas,Pasemah,Margasari Menanti Realisasi Jembatan Way Pisang

oleh

InvestigasiMabes, Selatan —Terimakasih Bapak itu bahasa yang tepat di ucapkan oleh Para Petani Desa Palas aji,Palas Pasemah dan Marga sari Kecamatan Sragi.

Di karenakan akan di bangunnya jembatan Way pisang Tahun anggaran 2023 , hal itu di sampaikan ketika musrenbangcam di Desa Bali agung kecamatan Palas kabupaten Lampung Selatan.

Herri Susanto selaku kepala Desa Palas aji mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan akan di realisasikan pembangunan jembatan Way pisang yang terletak di Desa Palas aji RT 01 Dusun 01. Selasa ( 21/2/23 ).

Yang mana jembatan tersebut sangat di butuhkan oleh Para Petani yang hendak menurunkan Combine harvester alat pemanen Sa’at musim panen raya.
Karena kondisi jembatan bambu untuk menyebarangi way pisang.

“Besar harapan saya selaku mewakili seluruh petani Desa Palas aji, dapat segera merealisasikan bantuan jembatan way pisang, sesuai dengan hasil musrbangcam bapak bupati akan membangun jembatan ditahun ini ( 2023 red) masyarakat sudah 2 tahun ini menyebrangi jembatan Bambu dan sangat kesulitan waktu musim panen untuk mengeluarkan padi dengan biaya yang tinggi,” ungkap Herri.

Herri sebagai Kapala Desa tak bosan bosannya selalu menyampaikan harapan para petani kecamatan Palas khususnya Desa Palas aji terutama untuk terealisasinya jembatan way pisang.

“saya berharap Bapak Bupati dapat mewujudkan pengajuan jembatan untuk kesejahteraan masyarakat lampung selatan khususnya para petani Desa Palas aji dan palas Pasemah an Margasari kecamatan Sragi,”harap Herri.

Muslim Akmal Bahri selaku masyarakat membenarkan kalau jembatan tersebut adalah akses satu satunya jembatan untuk menyeberangkan Combine harvester di areal pesawahan Palas aji dan Palas Pasemah di hulu jembatan klep yang selama ini mereka harus mutar terlebih dahulu lewat Desa pematang baru.

“Benar Bang kami hendak ke sawah melewati jembatan bambu karena pas di belakang rumah kita dan ketika paska panen raya mengalami kesulitan menurunkan combet,harus keliling melewati pematang baru,ia kalau di sana sudah mulai kuning padi nya,bisa lewat,kalau masih hijau terpaksa kami harus mengeluarkan biayanya numpang lewat, karena terpaksa mengusur padi yang belum wayahnya di panen,” tutupnya. (Rif)

Related Posts