Potret badut di sudut kota Bandung

oleh -179 Dilihat

InvestigasiMabes.com | Bandung – Saat Kami dari investigasmabes.com sejenak menghilangkan penat mengelilingi kota Bandung yang Nampak banyak ditemui ragamnya keunikan, moleknya mojang dan gantengnya para Jajaka yg hilir mudik ditempat2 dimana kerap dijadikan berkumpul dan kerumunnya mereka sembari canda ria dengan obrolan renyah khas ber aksen sunda yang kental humor tak menjemukan.

 

Sekilas Kota Bandung tampak tak ubahnya seperti Kota2 lain yang dipenuhi aneka macam tempat dan jenis kuliner yang menggugah gairah untuk mendatangi serta mencicipinya, apalagi selevel Ibu Kota Jawa barat yang sudah tak asing lagi dengan Budaya , destinasi wisata dan seabreg alasan lain untuk mengunjunginya.

 

Namun Tak cukup hanya itu Kami terus mencoba menelusuri sisi-sisi lain dibalik gemerlapnya Kota dan suksesinya yang terpampang diberbagai reklame dengan berbagai slogan berisikan Pujian atas Keberhasilan Pemerintah Kota dalam menjalankan Kepemerintahan dan kinerja yg signifikan , dan seakan keberhasilan Program sudah tercapai sesuai harapan.

 

Selepas rehat sholat Zuhur di musholla salah satu Mini market di sudut Pertigaan dijalan Dr.Setiabudhi Bandung, sambil menghisap sebatang Rokok dalam2 dan sesekali menghembuskannya sambil menatap pada sosok Badut yg Mangkal didepan Mini Market (indomaret) . Entah mengapa itu pula terbersit untuk mencari tahu dan alasan mengapa sosok ini mengambil profesi menjadi badut jalanan yang bagi sebagian orang akan menganggapnya sebagai profesi pemalasan dan tak semulya kerja lainnya . naluri Kemanusiaan kami dari investigasimabes.com benar2 terbangkitkan dan terus mengendap-endap yang pada akhirnya berhasil menghampiri dan mewawancarainya hingga mengikutinya sampai ketempat dimana dia bermukim .

 

Rasa Penasaran Kami Harus disudahi dengan memperoleh banyak jawaban dan alasan dari sang Badut yang telah menggoda Kami untuk mengenal lebih jauh dan setidaknya bisa dijadikan bagian dari parameter keberhasilan Suatu Kota dalam mengentaskan Kemiskinan dan pemerataan Kesejahteraan ekonomi menuju strata yang lebih baik.

 

Siapa sangka ternyata Sang Badut ini adalah sosok ayah yang bertanggung jawab dan Gigih dalam menafkahi Keluarga yang terdiri dari istri serta dua buh hatinya yang masih kecil-kecil. Ketika diajak berbincang Nampak sedikit nervous dan mata berkaca sambil bibrnya bergetar dan sesekali menunduk saat kami tatap dengan dibarengi lontaran pertanyaan spesifik tentang perjalanan hidupnya selama menjalani profesi Badut ini . Dalam bincang kami didapat kisahnya yg sempat kami record dan filed kan. Dia mengisahkan katanya sebelum terjun di dunia Badut Jalanan awalnya Pria yang bernama lengkap SONI SURYANA kelahiran 42 Tahun silam ini adalah seorang announcer atau Penyiar di salah satu stasiun Radio Swasta di Kota Tasikmalaya tepatnya di Radio FASWAY 106,9FM. Kemampuannya dalam menggeluti dunia Radio cukup berdasar karena setidaknya Sang Badut ini pernah mengenyam Pendidikan Hingga Diplomloma 1 Perhotelan di salah satu Perguruan Tinggi. Namun dengan Penghasilan yang masih sangat memprihatinkan Badut yang akrab disapa Kang Soni ini akhirnya mencoba melirik profesi lain untuk menjadi Badut Jalanan dengan bermodalkan Kostum dapat Beli secara Kredit , tentu bukan dengan tanpa alasan mengapa profesi ini yang Kang Soni pilih, tindakan ini diambilnya ketika Musibah menerpa dirinya saat Diagnosa Dokter memvonisnya mengidap penyakit asma kering yang akut dan mudah lelah serta tak kuat bekerja keras secara fisik. Dengan menepis rasa malu dan penuh harap Berkemaslah dan bergegas untuk kemudian mengadu nasib di Kota Bandung Berbekal Kostum Badut tsb. Sesaat membujuk Istrinya dan merayu anak nya yang masih sangat kecil untuk berkenan ikut ayah ke Kota dan berjuang disana…, Alhamdulillah sesampai di Kota Bandung Soni dan Keluarga bisa menghuni Kamar kos Petakan sebagai tempat Berteduh dan berkumpul selepas melepas lelahnya berkostum Badut di Depan Mini Market diujung jalan itu .

 

Sudah hampir dua Bulan menempati kamar kontrakan di bilangan jl. Picung Keluraha Sukarasa, Kecamatan Sukasari Kota Bandung dan menggeluti profesi ini , Soni pergi pagi pulang malam dengan segenggam tekad untuk bisa memperbaiki kesejahteraan keluarganya, sesekali anak bungsunya ikut menemani ayahnya dilokasi dimana kostum badut itu digunakan dan dipertontonkan ,

 

Saat kami tanya prihal kecurigaan kami mengenai exploitasi anak dibawah umur , Soni menjawab bahwa anak bungsunya ini masih diurus berkas2 nya untuk bisa didaftarkan di sekolah yang ada disini , namun sebelum berkas itu beres terpaksa soni sesekali menghiburnya sambil menemani ayahnya berbadut. Cukup masuk akal alasan Soni yang diutarakan dan sebagai pewarta Media investigasi.com Kami berharap Pemerintah dan jajaran yang terkait di Kota ini Hendaknya peka dan sigap membantu melayani dan mempermudah proses apapun yang dibutuhkan Masyarakatnya, semoga kedepan Kota Bandung Terus Berbenah dan Sukses dalam mencapai Harapan Hasil Karya, karsa dan kinerja semua instansi yang bernaung dibawah Pemerintah Kota.

Bandung,15/10/2023/investigasimabes.com/wakaperwil2/suherman