InvestigasiMasbes.com | Jepara – Adanya informasi warga adanya beberapa pengerjaan Proyek pembangunan sarana prasarana yakni meliputi talut dan rabat beton jalan dan lainnya di lingkungan Desa jugo diantaranya RT 04 RW 03 dukuh kampung baru, Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara tahun ini ada 10 titik alokasi dana bantuan pemerintah provinsi maupun Kabupaten untuk pembangunan namun baru dikerjakan 5 titik dengan jumlah 1.925. 0000 000 (satu M sembilan ratus dua puluh lima juta) diduga terjadi dugaan penyimpangan, dikerjakan tidak sesuai RAB dan spesifikasi asal jadi.
Hal tersebut diketahui ketika BPAN badan penelitian aset’ negara Jawa tengah atau aliansi Indonesia terjun di lapangan langsung, Bersama awak media jepara bertemu langsung kasi perencanaan Desa Jugo AM, pembangunan talut lingkungan tersebut tidak memenuhi standar pembangunan yang di harapkan pemerintah.
Menurut keterangan perencana tersebut bantuan pemerintah provinsi jawa –Tengah (BANPROV ) itu, memang terpasang papan informasi kegiatan proyek Namun cara pengerjaanya benar benar tidak memenuhi spek setandar sesuai volume, pasir Sungai yang di campur abu batu juga Pasir sungai yang di tumpuk pasir Muntilan juga pengecoran rabat beton di lakukan manual aduk an pekerja bukan pakai molend.”tuturnya.
Pasalnya dalam pengerjaan proyek di lokasi untuk lefeling atau pemadatan tidak memakai stum apakah mungkin di RAB nya tidak ada atau sengaja untuk mengurangi anggaran masuk untuk uang pribadi, sedikit di gali karena dari ketinggian leveling bisa mengurangi kubikasi dan mengurangi volume maka Kuat dugaan penyelewengan anggaran, karena di kerjakan tidak sesuai bestek dan asal jadi saja.
Menurut warga di sekitar lokasi sudah direkayasa untuk mengurangi volume dan kubikasi.
Sementara dari pihak Kepala Desa jugo belum bisa di komfirmasi karna AM sebagai kasi perancana pmbangunan pak petinggi sudah tua alasanya. Kamis 16 / 10 / 2023
Sampai berita ini di tayangkan dari pihak TPK dan rekanan kerja RS dari tetangga desa jugo Saling Tertutup. SE akan akan mengabaikan aturan yang berlaku pengurangan metrial banyak yang tidak sesuai dengan RAB.
Seperti contoh saluran yang seharusnya pakai dasaran adukan pasir dan semen hanya batu di tumpuk tanpa adanya perekat aduk an, bagai mana mungkin Talut dengan ketinggian 2,3 meter bisa kuat dasar pondasi galian bawah tidak sesuai spekfikasi asal pekerjaan jadi.
Salah satu anggota investigasi aliansi Indonesia Agung menyampekan kepada awak media juga lembaga BPAN jepara bahwa kasi perencana,an desa jugo d saat bincang” dengan awak media mempunyai kenalan atau beking orang atas,, dengkengane pusat,, Jelasnya.
Kalau hal ini di biarkan hancurlah kebijakan pemerintah yang seharusnya bisa mensejah terakan masyarakat di bidang pmbangunan Desa, akan tetapi pembangunan asal asalan tidak memikirkan ke kuatan, kuwalitas bangunan.
Agung juga menyampaikan hasil temuan pembangunan yang di jugo akan segera di limpahkan kepada pimpinan BPAN DPD Jawa tengah agar bisa untuk pembelajaran desa desa yang lainya tuturnya. ( Red Tim )