InvestigasiMabes.com |Nabire — Terkait berita yang di publish oleh Media Wagadei dengan judul “Plt Kepala Dinas PPKP Tidak Berhati OAP Diminta Segera Evaluasi” kini sudah dapat tanggapan dari Kepala Dinas Benjamin G Lakatompessy, Selasa (28/02/2023)
Menurut Benjamin sapaan akrab Benny mengatakan, sewaktu dia menjabat sebagai Kepala Dinas PU Intan Jaya selalu diutamakan dan dilayani adalah OAP sampai dengan sekarang ini.
“Saya sebelum menjabat sebagai Plt Kepala Dinas PPKP saya selalu utamakan OAP sampai dengan sekarang ini, pintu terbuka untuk warga Orang Asli Papua ( OAP ) dan terkait berita yang di sampaikan itu tidaklah benar, “kata Benny
Benny juga menerangkan bahwa, awalnya pak Osea menghubungi saya melalui pesan WattsApp dengan isi pesan ” Selamat pagi Pak Kepala Dinas ijin saya dapat nomor hp Pak Kepala Dinas dari Sekda Provinsi Papua Tengah Ijin minta waktu mau ketemu”
“Memang sebelumnya Pak Osea sudah hubungi saya melalui Via Pesan WattsApp untuk ketemu dan membahas terkait Pabrik Pakan Yang mau dibangun di Nabire dan pak Osea ingin menyiapkan bahan baku berupa jagung dan sebagainya dan saya sangat apresiasi atas masukan pak Osea akan tetapi kami dinas juga mempunyai Program seperti ini dan alangkah baiknya kita bicarakan. Padahal setelah saya koordinasi dengan Pak Sekda bahwa tidak pernah beliau ketemu orang (Osea) tersebut apalagi kasih no hp saya, berarti ini kan sudah ada unsur penipuan mengatasnamakan Pejabat, “beber Benny
Benny pun menjelaskan terkait persoalan apa yang dikatakan pak Osea bahwa saya hanya mendahulukan dua orang tamu dari dinas yang datang untuk masuk keruangan saya, hal itu adalah diskomunikasi.
“Sebelum Pak Osea membuat janjian untuk bertemu dengan saya, dua tamu dari dinas itu sudah hubungi saya duluan seminggu sebelumnya, maka dari itu yang saya layani mereka berdua karena sudah janjian, berarti disini ada diskomunikasi, “ujarnya
Benny menambahkan bahwa berita yang di publis oleh media Wagadei di buat aneh – aneh diluar dari sunbtansi hanya karena menunggu antrian lama sehingga berita tersebut dinaikan dan terkait pembicaraan lain tentang dinas perternakan itu kan urusan kami di dinas, kenapa mau sangkut paut dengan hal hal yang lain kelihatan tidak beres orang ini (Osea). Intinya menyudutkan saya tampa ada data yang jelas ini harus di klarifikasi.
“Berita yang di naikan sepertinya di politisir dan memojokan saya sebagai ASN dan Pejabat, sementara saya tidak pernah melakukan apa yang di sampaikan oleh media Wagadei, saya tidak pernah memilih atau memilah OAP atau Non OAP malahan hampir semua staf saya di kantor OAP semua, dan saya lebih mengutamakan OAP sekali lagi saya katakan saya lebih fokus kepada OAP, ini hanya meyudutkan saya. Dan saya minta balikan nama baik saya. Jika perlu media tersebut minta maaf ke saya. Dan kepada Osea yang menjadi narasumber di pemberitaan agar memberikan statemen ke media harus pakai Etika, dan juga saya tegaskan media harus mencerna dulu jangan langsung mengespos berita tampa konfirmasi,”ucapnya
Benny berharap agar membuat berita harus seimbang, dan saling konfirmasi agar berita berimbang.
“Media itu kalau mau memberitakan harus konfirmasi kepada yang bersangkutan yang ingin diberitakan, agar ada keseimbangan dalam pemberitaan dan bila perlu berita yang di publish oleh media Online Wagadei segera mengklarifikasi isi berita tersebut kepada kami, “pungkasnya
Perlu diketahui sesuai UUD Pers melanggar Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik karena menyajikan berita tidak akurat, tidak uji informasi, tidak berimbang, dan memuat opini yang menghakimi.