Pj. Gubernur pimpinan upacara hari pahlawan, ke 78 di makam pahlawan watubangga, kendari

oleh

InvestigasiMabes.com | Sulawesi Tenggara – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-78 Tahun 2023 di Taman Makam Pahlawan, Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

Jumat (10 November 2023).

 

Peserta upacara peringatan Hari Pahlawan diikuti oleh unsur Forkopimda Prov. Sultra, Ketua DPRD Prov Sultra Abdurrahman Saleh, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Sultra Asrun Lio, Pejabat Tinggi Pratama lingkup Pemprov Sultra, para Perangkat Daerah (PD) Prov Sultra, para TNI/, para perwakilan pegawai ASN Prov. Sultra, Badan SAR (Basarnas) Prov Sultra, Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Prov Sultra, serta diikuti oleh perwakilan Siswa- Siswi SMP/SMA se-Kota Kendari.

 

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto selaku Inspekur Upacara Adapun yang bertugas yang menjadi komandan upacara Mayor Cpr Isram, sebagai Perwira upacara Kapten Arh Muhamad Yusuf dan pembacaan doa dari perwakilan Biro Kesra Setda Prov Sultra.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional dirayakan setiap tanggal 10 November. Hal ini berdasarkan Keputusan Presiden No.316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran pada 10 November 1945.

 

Pada perayaan ini pemerintah mengusung tema besar Hari Pahlawan 2023 adalah “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. Tema ini diusung agar para generasi sekarang dapat memaknai semangat para pahlawan dalam konteks hari ini dan masa depan.

 

Upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara oleh Mayor Cpr Isram kepada inspektur upacara dan dilanjutkan dengan penghormatan bagi arwah para pahlawan.

 

Kemudian, untuk mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Sulawesi Tenggara, dibunyikan terompet sangkakala yang diakhiri dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Inspektur Upacara.

 

“Untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa, mengheningkan cipta dimulai,” ucap Pj. Gubernur.

 

Setelah itu, Pj. Gubernur meletakkan karangan bunga dan diikuti dengan pembacaan doa bagi arwah para pahlawan yang dipimpin perwakilan Biro Kesra Setda Prov Sultra.

 

Upacara dilanjutkan dengan Ziarah Tabur Bunga dan berdoa di pusara makam pahlawan yang diikuti oleh unsur Forkopimda dan TNI/Polri. Selain sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Pahlawan Ke-78, acara ini dimaksudkan agar mengenang dan tidak melupakan sejarah dan perjuangan para pahlawan.

 

Diketahui, jumlah makam di Taman Makam Pahlawan Watubangga Kendari sebanyak 97 (sembilan puluh tujuh), dengan status kepahlawanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebanyak 84 (delapan puluh empat), status kepahlawanan Kepolisian RI (Polri) sebanyak 4 (empat), status kepahlawanan Nasional (TN) sebanyak 2 (dua), status kepahlawanan Badan Pejuang sebanyak 6 (enam) dan status kepahlawanan, Pahlawan Tak Dikenal sebanyak 1 (satu).

 

Kemudian acara dilanjutkan dengan dengan penyerahan cinderamata dan bingkisan kepada keluarga mantan pejuang kemerdekaan kepada ahli waris, diantaranya penyerahan Cinderamata kepada:

1) Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo)

Diserahkan kepada ahli waris H. Ali Mazi, SH. Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 120/TK/Tahun 2019 Tanggal 7 November 2019.

 

2) Letnan Kolonel H. Aib Supu Yusuf, diserahkan kepada ahli waris Ibu Nani Ginting. Semangat perjuangan Supu Yusuf memberikan ispirasi bagi kalangan pemuda di Kolaka dan Sulawesi Tenggara secara umum untuk melawan penjajah terus mencintai bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena jasa beliau tersebut, pemerintah memberikan penghargaan dengan mengabadikan nama Jalan Supu Yusuf menjadi salah satu nama jalan di Kota Kendari.

 

3) Yakub Silondae, diserahkan kepada ahli waris Bapak Yusran Silondae. Oleh karena jasa beliau, tanggal 10 November 1958 Pemerintah memberikan tanda jasa sebagai pahlawan perjuangan gerilya membela kemerdekaan Negara yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 oleh presiden Soekarno, pada tanggal 30 Oktober 1981 Gelar kehormatan veteran pejuang kemerdekaan RI golongan A NPV-17.010.292 oleh Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata/Wapangap Laksamana TNI Sudomo, Piagam bintang legiun veteran RI, Satya Lencana Karya Satya Kelas I dari Presiden atas jasa dan pengabdian kepada negara sebagai PNS.

 

4) Mayor Jendral TNI (Purn) Eddy Sabara, diserahkan kepada ahli waris Ronald Sabara. Mayor Jendral TNI (Purn) Eddy Sabara bergabung dalam Revolusi, beliau mendaftar di Akademi Militer Magelang pada 1948 dan terlibat dalam kampanye melawan pemberontakan di Sulawesi. Puncak kariernya dalam militer adalah menjadi komandan Resimen Induk Kodam XIV/Hasanuddin. Pada 1966, diangkat sebagai penjabat gubernur Sulawesi Tenggara, dan kemudian menjadi gubernur penuh selama dua periode (1967-1978). Selanjutnya, menjabat sebagai pejabat gubernur di Aceh, Kalimantan Tengah, , dan Sulawesi Tengah. Eddy Sabara, dalam karier militernya, mencapai pangkat Mayor Jenderal. Pahlawan ini mencatatkan kontribusi besar dalam sejarah perjuangan dan kepemimpinan di Indonesia.

 

5) La Ode Muhammad Idrus Efendi

diserahkan kepada ahli waris Bapak Azwar Efendi. La Ode Muhammad Idrus Efendi adalah pahlawan dari Muna yang berperan aktif dalam perjuangan melawan Belanda. Pada 27 Agustus 1945, mendirikan Barisan Dua Puluh untuk menghadapi kemunculan Belanda di Muna. Effendi memimpin Barisan Dua Puluh dalam demonstrasi menentang Negara Indonesia Timur dan terlibat dalam perlawanan bersenjata melawan penjajah. oleh Belanda pada 1948, kemudian dibebaskan pada 27 Desember 1949 setelah ditahan di penjara Buton. Selain kepahlawanannya, Effendi juga berkontribusi dalam dan media. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pemerintah Daerah Muna dan terpilih sebagai anggota Konstituante pada tahun 1955. Beliau memimpin beberapa media, termasuk majalah teknik permobilan dan Redaksi Harian Tanah Air di Makassar. La Ode Muhammad Idrus Effendi adalah tokoh yang menciptakan jejak penting dalam sejarah perjuangan dan pengembangan Muna, diakui sebagai pahlawan dan tokoh politik yang berdedikasi.

(Andriawan polingay)

Related Posts