InvestigasiMabes.com | Jember – Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) Jember kembali menggelar kegiatan Evaluasi Kinerja Bank Pembiayaan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPR/S) Semester II Tahun 2022 pada 8 Maret 2023.
Menurut Kepala OJK Jember, Hardi Rofiq Nasution pihaknya mengapresiasi perkembangan sektor keuangan BPR/S stabil dan tumbuh positif sehingga berkontribusi mempertahankan kinerja perekonomian khususnya pada wilayah Sekar Kijang (Karesidenan Besuki dan Lumajang).
“Pertumbuhan kinerja tersebut diharapkan dapat terus meningkat kedepannya dengan memperhatikan tren pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ditahun 2022 yang meningkat sebesar 4,76 persen (year on year) atau berkontribusi sebesar 24,99 persen terhadap pertumbuhan ekonomi pulau Jawa,” jelas Rofiq Nasution.
Dia menuturkan secara umum pertumbuhan asset perbankan Per Semester II-2022 (year on year) di wilayah kerja OJK Jember atau Sekar Kijang sangat baik melampaui pertumbuhan agregat secara nasional maupun provinsi Jawa Timur (Jatim).
Dimana asset Sekar Kijang tumbuh sebesar 10,91 persen lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan asset secara nasional dan provinsi Jawa Timur yang masing-masing turun sebesar 9,78 persen dan 5,08 persen, imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat meningkat sebesar 1,32 persen atau Rp1.833 M lebih besar jika dibandingkan penghimpunan DPK secara nasional dan provinsi Jawa Timur yang turun sebesar 9,01 persen dan 3,63 persen.
“Sejalan dengan pertumbuhan sumber dana, ekspansi kredit secara nasional maupun provinsi mengalami pertumbuhan yang cukup baik, yaitu masing masing sebesar 11,35 persen dan 6,09 persen,” tambah kepala OJK berkacamata itu.
Dengan adanya kondisi tersebut maka kredit yang disalurkan kepada masyarakat wilayah Sekar Kijang juga tumbuh positif yaitu sebesar 6,23 persen yoy dari Rp1.655M per 31 Desember 2021 menjadi Rp1.758M per 31 Desember 2022. Pemberian kredit tersebut sebagian besar disalurkan pada sektor Perdagangan Besar/Eceran sebesar 30,45%. tambahnya
Hardi Rofiq Nasution dalam pemaparannya memberikan perhatian pada peningkatan rasio pinjaman dengan kualitas diragukan, kurang lancar, dan macet atau Non-Performing Loan (NPL).
NPL BPR/S diwilayah Sekar Kijang yang meningkat sebesar 3,54%, sementara Nasional dan Jatim membaik yaitu sebesar 2,44% dan 3,52%. Dengan memperhatikan data tersebut diharapkan BPR/S di wilayah OJK Jember untuk meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam rangka perbaikan kualitas kredit yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan rentabilitas BPR/S.
Selanjutnya dia menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi kinerja juga diikuti oleh program pendidikan bagi pegawai BPR/S yang dilaksanakan oleh OJK sebagai bagian program recycling atau tata ulang manajemen guna menyelamatkan BPR/S.
( Yanto)