InvestigasiMabes.com l Saumlaki — Juragan KM. Putri Tunggal inisial SM asal Buton diduga kuat lancarkan modus pencurian teripang dengan menerobos batas laut Australia lewat perairan Kepulauan Tanimbar.
Beralamat di Pelabuhan Pasar Omele Saumlaki Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), media ini berhasil mendeteksi aktivitas juragan beserta anak buah kapalnya (ABK) pada Kamis, 20/6/2024.
Di sisi lain, sebagaimana dilansir dari DetikNews.Com (yang mereferensi artikel Hellena Souisa dari ABC News) 2/3/2023 silam, diketahui sekitar 250 kilogram teripang dan 15 sirip ikan hiu diduga disita dari kapal penangkap ikan Indonesia yang dicegat di perairan Australia. Kapal dan delapan awaknya telah dibawa ke Darwin.
Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA), Peter Venslovas menyatakan, ada 85 kapal nelayan Indonesia yang berhasil dicegat sejak Juli 2022 silam.
Terhadap fakta nelayan pencari teripang ilegal yang bermukim di Pasar Omele Saumlaki, Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ir. Alowisius Batkormbawa, Kepala PDSKP, dan Kepala Cabang Gugus Pulau Provinsi Maluku diharapkan lebih cermat dan ketat mendeteksi sejumlah kapal nelayan yang saat ini menjadikan daerah Tanimbar sebagai transit sementara demi memuluskan praktek ilegal yang berpotensi akibat hukum laut internasional tersebut.
Sementara itu, Alowisius Batkormbawa yang sempat dikonfirmasi media ini menyatakan, pihaknya tetap bekerja profesional. Setiap nelayan yang bermohon rekomendasi pengisian BBM tetap kami layani sesuai prosedur.
Sayangnya, KM. Putri Tunggal yang diduga kuat terlibat pencurian teripang di negeri tetangga (Australia) pun bisa mendapat rekomendasi pembelian BBM dari Dinas Perikanan Kabupaten.
Lucunya, saat melakukan swiping dadakan (sidak) di kapal tersebut (21/6/2024, sekitar PKL. 12.00 WIT) Kadis tidak mengetahui fakta teripang ilegal yang masih menumpuk dalam kapal tersebut.
Di samping itu, demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten berjuluk Bumi Duan Lolat, BY seorang pengamat lepas potensi perikanan Tanimbar kepada media ini (Sabtu, 22/6/2024) menyatakan keprihatinan dan harapannya kepada kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Banyak kekayaan laut Tanimbar yang telah diambil puluhan bahkan ratusan ton setiap bulannya, berapa PAD yang sudah masuk? Jika diinvestigasi secara mendalam, ada dugaan sangat kuat daerah ini sudah dikikis kekayaan lautnya sekian tahun lamanya oleh para pengusaha luar yang keuntungan bisnisnya tidak mengendap di daerah ini,” harapnya.
Dirinya juga menyatakan, “Kita mungkin belum sadar saja bahwa hasil laut daerah ini telah “dirampok” secara halus dan perlahan – lahan,” tegasnya.
(Red-IM tim)