InvestigasiMabes.com | Blitar Kota, – Desas desus mengenai adanya dugaan data fiktif murid pada enam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Blitar semakin menguat. Tim investigasi dari LSM dan Forum Silaturahmi Masyarakat Desa (Fosmad) telah melakukan penyelidikan intensif terkait masalah ini, dan pada hari ini mereka resmi melaporkan dugaan tersebut ke Polres Blitar Kota.
Menurut informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya, dugaan data fiktif tersebut mencakup manipulasi jumlah murid yang terdaftar di PKBM. “Kami menemukan ketidaksesuaian antara jumlah murid yang tercatat dengan jumlah murid yang sebenarnya hadir dan aktif mengikuti pembelajaran,” ungkap salah seorang anggota tim investigasi LSM.
Dugaan manipulasi data atau “mar up data” dalam konteks PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dapat memiliki tujuan untuk meningkatkan anggaran dana yang dialokasikan ke PKBM tersebut. PKBM adalah lembaga yang menyediakan layanan pendidikan nonformal bagi masyarakat, terutama yang tidak terjangkau oleh sistem pendidikan formal. Praktik mar up data dalam hal ini bisa mencakup beberapa aspek:
Penggelembungan Jumlah Peserta: PKBM mungkin melaporkan jumlah peserta yang lebih besar dari yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencatat peserta ganda atau bahkan mencatat peserta yang tidak aktif secara konsisten. Dengan melaporkan jumlah peserta yang lebih besar, PKBM dapat meminta alokasi dana yang lebih besar dari pemerintah atau donor.
Penggelembungan Kegiatan: PKBM juga bisa memperbesar skala kegiatan yang dilaporkan. Misalnya, melaporkan kegiatan yang sebenarnya tidak terlaksana atau melebih-lebihkan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pendanaan tambahan atau mendukung permintaan dana berikutnya.
LSM dan Fosmad Indonesia juga telah mengumpulkan bukti-bukti yang mereka klaim menunjukkan adanya pelanggaran administratif yang dilakukan oleh PKBM yang bersangkutan. Mereka berharap pihak kepolisian segera mengambil langkah-langkah tindak lanjut untuk mengusut kasus ini lebih lanjut.
Sementara itu, pihak terkait dari PKBM yang disorot dalam dugaan ini belum memberikan tanggapan resmi. Mereka diperkirakan akan segera dimintai keterangan oleh pihak berwajib untuk menjelaskan keabsahan data murid yang mereka kelola.
Kepolisian Blitar Kota sendiri telah menyatakan siap untuk menginvestigasi laporan ini dengan serius dan menyeluruh. “Kami akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap bukti-bukti yang dilaporkan oleh LSM dan Fosmad,” kata Kanit Tipikor Blitar Kota dalam keterangannya.
Desas desus Dugaan kasus ini terus menjadi sorotan publik di Kota Blitar, di mana PKBM memiliki peran penting dalam meningkatkan akses pendidikan masyarakat pedesaan. Pihak terkait diharapkan dapat memberikan klarifikasi yang jelas guna menjaga transparansi dan integritas dalam penyelenggaraan program pembelajaran di PKBM tersebut.
Demikian perkembangan terbaru terkait dugaan data fiktif murid di PKBM Kota Blitar. Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat.(Bersambung) Ft2