InvestigasiMabes.com | Musi Banyuasin – Sebuah papan ucapan dalam bentuk karangan bunga menghebohkan masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin pada Selasa (24/12/2024). Karangan bunga tersebut dipasang di depan Kantor Dinas PMD Muba dengan pesan yang ditujukan kepada Plt. Kepala Dinas PMD, Haryadi Karim, SE, M.Si.
Isi karangan bunga tersebut mencantumkan kritik keras:
“Terima kasih kepada Haryadi Karim, SE, M.Si yang telah tidak menjaga netralitas terhadap Pilkada Muba 2024. Terus lakukan kedzoliman kepada rakyat Muba, tunggu saja hukuman dari Yang Kuasa. Copot dari jabatannya.”
Papan serupa juga ditemukan di depan kantor Camat Sekayu, Edi Haryanto, SH, M.Si, dan Kadisdikbud, Dr. H. Drs. Iskandar Syahriyanto, MH, dengan isi tulisan yang sama.
Karangan bunga yang mengejutkan tersebut diketahui berasal dari Rahmat Hayat alias Midun, seorang aktivis sekaligus tokoh pemuda di Kabupaten Musi Banyuasin.
Kekecewaan Aktivis Terhadap Ketidaknetralan Pilkada
Saat dikonfirmasi, Rahmat Hayat mengungkapkan bahwa karangan bunga tersebut adalah bentuk kekecewaannya atas dugaan ketidaknetralan pejabat pemerintah dalam pelaksanaan Pilkada Muba 2024.
“Ya, kami sengaja mengirimkan ucapan tersebut sebagai bentuk kekecewaan saya sebagai aktivis, tokoh kepemudaan, dan warga Musi Banyuasin atas perbuatan yang dilakukan beberapa kepala dinas dan instansi. Sebagai pejabat pemerintah, mereka seharusnya menjaga netralitas,” ujarnya.
Menurut Rahmat, informasi terkait ketidaknetralan tersebut diperoleh dari laporan beberapa pegawai instansi dan masyarakat yang menyaksikan langsung tindakan tersebut.
“Laporan yang kami terima berasal dari pegawai instansi yang mereka pimpin dan masyarakat yang melihat secara langsung bagaimana mereka mengarahkan pegawai untuk memihak salah satu pasangan calon kepala daerah,” jelasnya.
Harapan untuk Pemerintahan yang Lebih Baik
Rahmat juga menegaskan harapannya agar Bupati Muba yang terpilih dapat mengevaluasi pejabat terkait dan memastikan mereka tidak lagi menduduki posisi strategis.
“Harapan kami kepada Bupati terpilih adalah segera mengevaluasi pejabat-pejabat tersebut agar tidak menduduki jabatan fungsional, karena mereka telah menyalahgunakan kekuasaan dan mencederai demokrasi,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Rahmat mengajak seluruh masyarakat Muba untuk mengawasi pemerintahan baru guna memastikan hal serupa tidak terulang.
“Mari kita awasi perjalanan pemerintahan yang baru. Selamatkan Kabupaten Musi Banyuasin dari kedzoliman agar tidak terulang kembali,” pungkasnya.
(Red)