InvestigasiMabes.com | Banyuwangi – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (MENKOPOLHUKAM) Prof. Mahfud, MD akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik. Pasalnya setelah rapat dengan Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) beberapa hari lalu dirinya berani untuk mengusut kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Rp. 349 triliun di Kementerian Keuangan (KEMENKEU), semakin mendapatkan perhatian dan simpatik dari seluruh elemen masyarakat.
Bahkan tak sedikit orang yang berpendapat bahwa lelaki asal madura itu merupakan sosok pemimpin yang dirindukan oleh rakyat Indonesia serta berpeluang besar untuk ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden (PILPRES) 2024.
Hal senada juga terucap dari Aktivis Muda Banyuwangi, Mahfud Wahib Ketua Bidang Aksi dan Advokasi Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) kepada pihak awak media. Jum’at, 14 April 2024.
“Prof. Mahfud merupakan negarawan yang cerdas, tegas dan komitmen memberantas korupsi. Dan figur seperti beliau sangat berpotensi untuk menjadi Presiden maupun Wakil Presiden selanjutnya,” Ungkap Mahfud.
Menurutnya, korupsi telah ada sejak lama di Indonesia dan berlanjut hingga hari ini dengan cara-cara yang baru. Diakui atau tidak, birokrasi di negara ini dari tataran pusat sampai ketingkatan terendah seperti desa rentan untuk korupsi, bahkan sangking berbahayanya korupsi sampai dikategorikan sebagai extraordinary crime (kejahatan luar biasa).
“Dalam sejarah hidupnya, beliau termasuk salah satu orang yang pernah menduduki tiga cabang kekuasaan trias politikal. Dan itu bisa menjadi modal dan bekal berharga untuk memimpin Republik Indonesia”. Ucapnya
Aktivis asal wongsorejo ini menambahkan, sebagai sesama orang yang berdarah madura dan berproses di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pihaknya sangat termotivasi dengan idealis seniornya meskipun sekarang menjadi pejabat publik.
“Kebetulan nama kita sama-sama Mahfud, namun bedanya jika Mahfud MD mencoba mengusut tuntas dugaan TPPU, sedangkan Mahfud Wahib berkomitmen mengawal tuntas kasus korupsi mamin fiktif yang telah menetapkan Nafiul Huda sebagai tersangka oleh Kejari. Serta keterlibatan dirinya dalam praktek jual beli jabatan di lingkungan pemkab Banyuwangi,” tutur Mahfud.
Maka dari itu dirinya mewakili lembaganya menginginkan seniornya untuk tetep tegak lurus membongkar skandal besar itu. Karena dirinya meyakini Rakyat Indonesia akan ada di belakangnya untuk mensuport dan momentum awal untuk membersihkan mafia koruptor di negara tercinta ini.
“Lanju kanda.. Jangan kasih kendoorr, kami akan selalu mendukung panjenenga. Dan kami mendoakan semoga kanda diberikan kesehatan selalu serta nantinya ikut berpartisipasi dalam kontestasi pilpres 2024 baik sebagai capres maupun sebagai cawapres. Karena negara ini masih membutuhkan sosok yang berani seperti kanda,” pungkasnya
“Dan adinda juga akan berusaha keras memberantas praktek-praktek korupsi di bumi belambangan,” imbuhnya. (Red)