InvestigasiMabes.Com | Jakarta — Kabar tentang 500 bus disiapkan itu dipastikan belum valid infonya. Karena panitia pulang basamo baru dibentuk Pkl. 15:45 WIB. (12/02/2023)
Menanggapi Informasi yang berhembus menyebutkan IKM menggelar Pulang Basamo dengan 500 bus. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) membenarkan bahwa pihaknya berencana menggelar kegiatan ‘Pulang Basamo‘ atau mudik bareng pada tahun ini bagi para perantau.
Ketua Harian DPP IKM, H. Andre Rosiade. SE mengatakan, saat ini pihaknya melakukan berbagai persiapan terkait rencana tersebut.
“Intinya panitia (Pulang Basamo) lagi bekerja, tentu kami siapkan dahulu segala sesuatunya.
Andre mengatakan, pihaknya masih berupaya berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait, seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polri hingga para donatur yang siap membiayai kegiatan tersebut.
“Itu baru proposal yang bocor ke publik, makanya saya sudah pusing ditelepon sana-sini terkait informasi tersebut,” katanya.
“tentang 500 bus disiapkan itu dipastikan belum valid infonya. Karena panitia pulang basamo baru dibentuk dan belum ada keputusan tentang jumlah bus yang akan digunakan. Apalagi 500 bus, sampai saat ini belum ada keputusan resminyo,” ujar Andre.
Andre memastikan informasi yang tidak pasti tersebut membuat sejumlah perantau telah menghubungi dirinya secara pribadi dan pengurus DPP IKM lainnya.
“Sampai saat ini masih kami rundingkan, program itu ada, tapi untuk berapa dan berapanya masih kami rapatkan, mohon bersabar, tutup H. Andre.
Sebelumnya, beredar informasi di sejumlah grup percakapan WhatsApp terkait informasi ‘Pulang Basamo’ yang digagas DPP IKM.
Dalam informasi berupa flyer digital tersebut disebutkan DPP IKM menyiapkan 500 bus gratis bagi perantau yang hendak pulang ke Ranah Minang.
“Berangkat dari Jakarta Tanggal 14-15-16 April 2023 dengan titik kumpul Masjid At-Tin dan Monas,” begitu bunyi informasi tersebut.
Dinukil dari berbagai sumber, ‘Pulang Basamo’ adalah istilah dalam bahasa Minangkabau yang berarti mudik secara bersama-sama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini dilakukan oleh perantau Minangkabau dan di selenggarakan oleh organisasi perantau tujuan mudik mereka.
(rvl/tr32)