InvestigasiMabes.com |Ternate-7 juni 2025 -Enam Ekor Sapi Disalurkan untuk Masyarakat yang berhak menerima diKota Ternate
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Paguyuban Hulondalo Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam kegiatan sosial keagamaan dengan menyalurkan enam ekor sapi kurban untuk masyarakat di Kota Ternate. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian tahunan dari komunitas perantau asal Gorontalo yang kini menetap di wilayah Kota Ternate Maluku Utara.
Distribusi hewan kurban difokuskan kepada warga yang masuk kategori berhak menerima, sesuai dengan prinsip syariat Islam—yakni kaum dhuafa, fakir miskin, dan masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ketua Hulondalo Peduli Ruliyanto Syahrain, SE., ME dan Panitia pelaksana menyebutkan bahwa data penerima telah diverifikasi jauh hari sebelumnya untuk memastikan penyaluran yang adil dan tepat sasaran.
Ketua Paguyuban Hulondalo Peduli Ruliyanto Syahrain, SE., SE, dalam keterangannya kepada media, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan bentuk nyata dari solidaritas dan empati sosial.
“Kami tidak hanya ingin berkurban sebagai simbol keagamaan, tapi juga sebagai upaya mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat Ternate, tempat kami hidup dan berkarya,” ujarnya.
Sejumlah tokoh masyarakat Kelurhaan Tubo yang tinggal di kompleks lapangan Tembak TNI AD Kota Ternate turut mengapresiasi langkah paguyuban ini, yang dinilai konsisten menjaga semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan lintas etnis serta agama.
Namun di tengah euforia kegiatan ini, penting untuk tetap menyoroti persoalan pemerataan penerima kurban di kota-kota besar, termasuk Ternate. Beberapa laporan sebelumnya menunjukkan masih adanya warga yang luput dari penyaluran Hewan kurban akibat minimnya jumlah Hewan kurban oleh Hulondalo Peduli.
Paguyuban Hulondalo Peduli sendiri mengklaim telah memperbaiki sistem pendataan dari tahun-tahun sebelumnya dengan melibatkan relawan dan tokoh masyarakat lokal dalam proses verifikasi.
Dengan semangat berbagi dan semangat kritis terhadap tata kelola distribusi bantuan sosial, aksi ini patut menjadi contoh bagi komunitas-komunitas lainnya di Indonesia. Tidak hanya soal jumlah hewan yang dikurbankan, tetapi soal kepastian bahwa kurban benar-benar menyentuh hati kepada mereka yang membutuhkan.
kepedulian lintas komunitas. Meski bersifat tahunan, dampak sosialnya terasa jauh lebih panjang — menjadi pengingat bahwa semangat berkurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang memutus rantai ketidakpedulian.
Paguyuban Hulondalo Peduli, yang beranggotakan masyarakat perantauan asal Gorontalo di Kota Ternate Maluku Utara, menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digelar dan dikembangkan. Mereka bahkan tengah menjajaki kolaborasi lintas organisasi untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat di masa mendatang.
Dengan enam ekor sapi adalah menjadi semangat berbagi ini diharapkan dapat menjadi langkah inspiratif internal Paguyuban Hulondalo Peduli. Yaitu untuk tak sekadar merayakan Idul Adha, tapi juga menjadikannya momentum refleksi dan aksi nyata dalam membangun keadilan sosial dari akar rumput.Tim investigasi mabes.com.
maluku ternate
Editor : RedakturSumber : Team