Proyek Senderan Dana Desa Rp 121 Juta di Tahunan Ambruk, Warga Curiga Adanya Dugaan Penyimpangan

Foto Investigasi Mabes
Proyek Senderan Dana Desa Rp 121 Juta di Tahunan Ambruk, Warga Curiga Adanya Dugaan Penyimpangan
Proyek Senderan Dana Desa Rp 121 Juta di Tahunan Ambruk, Warga Curiga Adanya Dugaan Penyimpangan

Investigasimabes.com l Jepara -- Proyek pembangunan senderan tanah di bekok tendok Sari, Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, yang dibiayai Dana Desa (DD) tahun 2024 senilai Rp 121.012.000 kini menuai polemik. Pasalnya, proyek yang seharusnya menjadi infrastruktur penunjang ketahanan tanah itu justru ambruk belum seumur jagung, di duga tidak sesuai Harga Perkiraan Standar (HPS) Rencana Anggaran Belanja (RAB). Mengenai hal pembangunan perbaikan proyek bangunan yang ambruk atau rusak tersebut menuai kontroversi karena anggaran tidak jelas sumbernya. 22/02/2025.Senderan yang dibangun dengan spesifikasi panjang 100 meter, lebar 0,12 meter, dan tinggi 2,50 meter itu sebelumnya dalam kondisi hancur, ambruk menimbulkan dugaan kuat adanya ketidaksesuaian spesifikasi serta indikasi dugaan adanya penyimpangan dalam pengerjaannya. Dan dalam perbaikan ambruknya Bettonisasi senderan tanah bekok tendok sari ini dipertanyakan Warga setempat, indikasi tersebut mulai mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas proyek yang menggunakan uang negara ini tidak jelas sumbernya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tahunan, Muhadi, hanya memberikan jawaban singkat melalui pesan WhatsApp. "Monggo kita komunikasi langsung, Mas," tulisnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait ambruknya proyek yang dibiayai dari Dana Desa tersebut.Respons yang minim dari kepala desa semakin memicu kecurigaan warga. Mereka mempertanyakan bagaimana proyek yang baru selesai dibangun bisa ambruk dalam waktu singkat. Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan kekesalannya.

"Kami ini rakyat kecil yang butuh pembangunan berkualitas, bukan proyek abal-abal yang cepat rusak! Kalau seperti ini, jelas ada yang tidak beres. Anggaran sebesar itu ke mana larinya?" ujarnya geram.Lebih mengejutkan lagi, kini proyek tersebut sedang dalam tahap pembangunan ulang. Namun, warga menyoroti sumber dana yang digunakan untuk perbaikan tersebut. Apakah ada anggaran baru yang dikeluarkan? Jika iya, dari mana asalnya dan siapa yang bertanggung jawab atas kerugian yang sudah terjadi?

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
Masyarakat mendesak adanya audit transparan terhadap proyek ini. Jika terbukti ada unsur penyimpangan atau korupsi, mereka menuntut agar pihak berwenang segera turun tangan dan menindak tegas oknum yang bertanggung jawab.Sementara itu, belum ada tanggapan dari pihak pengawas proyek maupun instansi terkait yang seharusnya mengawasi penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran.

Pembangunan senderan yang ambruk ini berpotensi menyebabkan kerugian negara. Jika benar ada pelanggaran dalam pelaksanaan proyek, maka bukan hanya pelaksana proyek yang harus bertanggung jawab, tetapi juga pihak desa yang mengelola anggaran tersebut.Warga setenpat berharap aparat penegak hukum, seperti Kejaksaan dan Kepolisian, turun tangan untuk menyelidiki proyek ini agar tidak terjadi kebocoran anggaran yang merugikan masyarakat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai langkah yang akan diambil oleh pihak desa maupun instansi terkait untuk mempertanggungjawabkan sebellunnya anggaran dana desa pemdes Tahunan tahun 2024 ambruknya proyek tersebut. Warga pun masih menunggu transparansi dan kepastian hukum atas kasus ini.(Red Tim ).

Editor : Investigasi Mabes
Tag:
Bagikan


Berita Terkait
Terkini