InvestigasiMabes.com Jambi – Kebakaran hebat yang melanda SPBU 24-361-06 di Jalan Gajah Mada, tepat di depan Kantor Samsat Jambi pada Rabu dini hari (30/4/2025), tak hanya membakar fasilitas pengisian bahan bakar. Ia juga membakar kepercayaan publik terhadap standar keamanan dan integritas pengelolaan SPBU yang berada di bawah naungan Pertamina.
Tragedi ini menjadi bahan perbincangan panas setelah beredarnya sebuah video amatir yang memperlihatkan aktivitas mencurigakan di lokasi SPBU sebelum api melalap habis sebagian areanya. Terlihat jelas dalam video itu, sebuah mobil Grand Max melakukan sesuatu yang tak wajar di area pengisian bahan bakar — sebuah indikasi kuat adanya praktik ilegal yang bisa saja menjadi pemicu insiden fatal tersebut.
Yang lebih mengkhawatirkan, hingga saat ini, Pertamina terkesan lamban dan cenderung defensif. Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, hanya memberi jawaban normatif bahwa seluruh SPBU wajib memiliki sistem CCTV. Namun, di mana rekaman CCTV malam kejadian? Mengapa hingga kini belum dipublikasikan?
Pertamina, sebagai BUMN strategis yang mengelola sumber daya vital masyarakat, seharusnya menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas. Kebakaran ini bukan hanya kecelakaan teknis — ini adalah sinyal darurat atas lemahnya pengawasan dan dugaan pembiaran terhadap praktik ilegal yang mengancam keselamatan publik.
Editor : Redaktur