Tradisi Manganan Sebagai Kearifan Lokal di Makam Mbah Mbolem Desa kepuk

Foto Redaktur
Tradisi Manganan Sebagai Kearifan Lokal di Makam Mbah Mbolem Desa kepuk
Tradisi Manganan Sebagai Kearifan Lokal di Makam Mbah Mbolem Desa kepuk

InvestigasiMabes.com | Jepara, Senin 5/5/2025 - Tradisi Manganan Sebagai Kearifan Lokal di Makam Mbah Mbolem

Desa Kepuk merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Desa ini memiliki kebudayaan unik, yaitu budaya manganan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
"Manganan diartikan sebagai makan bersama dalam acara selametan di pepundun Desa Kepuk, yaitu makam Dewi Kasmonah atau Mbah Mbolem seorang tokoh sejarah pendiri Desa Kepuk. Manganan merupakan bentuk rasa syukur warga Kepuk kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga warga Kepuk bisa hidup damai sejahtera. Acara ini dilaksanakan setiap tahun pada hari Senin Pahing Bulan Apit.

"Jatmiko selaku tokoh masyarakat desa kepuk, mengatakan bahwa budaya manganan pernah tidak dilakukan. Tradisi tersebut hanya dilakukan oleh tokoh masyarakat dan para generasi tua. Sedangkan para pemuda tidak dilibatkan secara khusus sehingga generasi muda tidak memahami nilai budaya dari tradisi Manganan.

"Melihat budaya manganan mulai ditinggalkan serta lesunya kegiatan sosial kepemudaan di Desa Kepuk, para tokoh desa membuat kesepakatan untuk melestarikan kembali tradisi Manganan," ujarnya.

"Jatmiko selaku ketua memeden gadhu mengusulkan agar acara Manganan itu dibungkus dengan sebuah acara budaya dengan mengangkat Memeden Gadhu sebagai simbol, sehingga tercetuslah Festival Memeden Gadhu.

"Sawah Ghadu adalah sawah yang tidak pernah kekeringan sepanjang tahun. Jika musim kemarau datang, Jenis sawah selain ghadu mengering sehingga ditanami selain tanaman padi.

Editor : Redaktur
Bagikan


Berita Terkait
Terkini